Laman

Jumat, 19 Juni 2015

Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri (KPLI Modul 10 Manusia dan Lingkungan)


MODUL 10

  1.  Menurut Soemarwoto (1992) yang dimaksud dengan pemanasan global ialah naiknya suhu permukaan bumi karena naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK). ERK sendiri sangatlah berguna, karena tanpa adanya ERK rata-rata suhu permukaan bumi hanyalah -180C. Dengan adanya ERK suhu rata – rata permukaan bumi ialah 150C. ERK terjadi karena sinar infra-merah yang dipancarkan kembali oleh bumi terserap oleh gas tertentu yang disebut gas rumah kaca (GRK).
  2.  Jenis jenis kegiatan yang menyumbangkan pemanasan global antara lain Produksi dan konsumsi energy sebesar 57%,  Penggunaan CFC sebesar 17%,  Pertanian 14%, Penebangan hutan dan perubahan tata guna alam 9%, Industri 3%
  3. Hubungan konversi hutan dengan pemanasan global, sebenarnya pembalakan hutan terlanjutkan tidaklah merugikan pemanasan global. Karena terdapat bahan awet yang dihasilkan dari kayu berupa karbon sehingga pembalakan yang menghasilkan bahan awet berguna mengurangi kadar karbon dalam atmosfer. Apabila hutan alam dikonfersikan menjadi hutan tanaman industry (HTI) dengan jenis pohon yang tumbuh cepat, karbon yang tersimpan dalamHTI pada kondisi stedy state lebih kecil daripada karbon yang tersimpan dalam hutan. Oleh karena itu cara ini merugikan dari segi pemanasan global. Akan tetapi jika HTI dibangun dari hutan belukar dan dari padang rumput,kandungan karbon ari HTI pada kondisi steadt state akan lebih tinggi dari pada hutan belukar dan padang rumput sehingga menguntungkan dari segi pemanasan global. Lebih menguntungkan lagi apabila reboisasi dilakukan untuk merehabilitasi hutan alam yang telah rusak.
  4. Pengaruh pemanasan global terhadap sector pertanian akibat cuaca yang kacau serta sulit diprediksi dan dampak kenaikan suhu bumi yang menyebabkan menurunnya produksi pada sector pertanian, fluktuasi dan distribusi ketersediaan air yang terganggu, hama dan penyakit tanaman serta manusia merajalela. Tata ruang,daerah resapan air dan system irigasi yang buruk memicu terjadinya banjir bahkan di area persawahan. Sehingga menyebabkan tingkat produktivitas pertanian kita menurun.
  5. Dampak pemanasan global pada kehidupan aktivitas  social ekonomi Meliputi :
a.    Gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai
b.    Gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara.
c.     Gangguan terhadap pemukiman penduduk.
d.    Pengurangan produktivitas lahan pertanian
e.     Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.
 6. Dampak kenaikan muka air laut  :
a.    Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir yang disebabkan oleh terjadinya pola hujan yang acak dan musim hujan yang ppendek sementara curah hujan sangat tinggi.
b.    Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove dan akan terjadi abrasi pantai karena tidak ada penahan gelombang, pencemaran dari sungai dan laut akan meningkat karena tidak adanya filter polutan dan zona budidaya aquaculture pun akan terancam dengan sendirinya.
c.     Meluasnya intrusi air laut disebabkan oleh terjadinya kenaikan muka air laut dan dipicu oleh terjadinya land subsidence akibat penghisapan ao=ir tanah secara berlebihan.
d.    Ancaman terhadap kegiatan social-ekonomi masyarakat pesisir, dan
e.     Berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau pulau kecil.

7.  Beberapa alternatif untuk mengantisipasi kenaikan muka air laut :
A.    Antisipasi makro-strategis :
a.    Arahan kebijakan dan criteria pengelolaan kawasan lindung.
b.    Arahan kebijakan dan criteria pengelolaan kawasan budidaya.
c.     Arahan pengembangan system pemukiman nasional
d.    Pengembangan system prasarana wilayah nasional.
B.    Antisipasi mikro-operasional :
a.    Relokasi,dijauhkan dari garis pantai
b.   Akomodasi, penyesuaian terhadap perubahan alam atau resiko dampak yang mungkin terjadi seperti reklamasi peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi aquaculture.
c.     Proteksi, meliputi hard structure seperti pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls), dan soft structure seperti revegetasi mangrove dan penimbunan pasir.
8. Komentar saya mengenai studi kasus dengan judul “Dampak Pemanasan Global Tak Bisa Diperbaiki” sangat miris bila kita membaca dari judulnya saja, seperti tidak ada harapan lagi bumi akan kembali menjadi bumi yang layak. Masalah ini timbul akibat manusia dan merugikan manusia. Setidaknya apabila tidak bisa memperbaiki, kita bisa mengurangi penyebab pemanasan global dan juga mengantisipasi kegiatan kegiatan yang menyumbangkan polutan besar besaran.
9. Pendapat saya mengenai kasus “Apa yang harus dilakukan Indonesia dalam menghadapi Pemanasan Global” adalah ini merupakan saran saran yang bagus dan baik karena Indonesia telah memikirkan bagaimana cara mencegah dampak yang akan terjadi. Indonesia sudah peka dengan sulitnya mengobati dampak dari Pemanasan Global. Dan saran saran ini sebaiknya disosialisasikan kepada masyarakat luas agar merekapun mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk menjaga bumi khususnya tanah air Indonesia ini.
10. Puisi tentang Pemanasan Global

Hijauku kini hilang
Sejukku kini pergi
Berganti dengan gersang
Berubah menjadi panas
                       
            Pohon-pohon yang tumbuh menjulang
            Berubah menjadi gedung-gedung perkotaan
            Polusi di mana-mana
            Berbagai penyakit merajalela

Di manakah bumiku yang dulu?
Ke manakah hijauku yang dulu?
Manusia telah berbuat salah
Ciptakan polusi tanpa penghijauan

            Ayo, Kawan!
            Tanam pohon tuk lestarikan alam
            Kurangi polusi untuk bumi lestari
            Sebagai hadiah untuk anak cucu nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar