Pasti di antara kita pernah
mendengar slogan tentang menghemat energi bukan ? semisal "Cintai Bumi,
Hemat Energi !" atau "Save Our Earth". Itu salah satu dari
sekian banyaknya slogan tentang menghemat energi.
Memangnya, apa yang terjadi dengan
bumi kita ? Mengapa kita harus menghemat energi, padahal yang kita tahu, bumi
menyimpan begitu banyak sumber energi ? Lalu, mana yang lebih
penting ? Menghemat energi atau mencari sumber energi baru ?
Menghemat energi penting, namun
mencari sumber energi baru juga penting. Saat ini, Negara-negara di dunia
termasuk Indonesia ketergantungan akan batubara, minyak dan gas alam untuk
memasok sebagian besar kebutuhan energi mereka, tetapi ketergantungan pada
bahan bakar fosil menyajikan masalah besar. Bahan bakar fosil adalah sumber
daya yang terbatas. Akhirnya, dunia akan kehabisan bahan bakar fosil, atau akan
menjadi terlalu mahal. Celakanya bahan bakar fosil juga menyebabkan polusi
udara, air dan tanah, dan menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi
terhadap pemanasan
global atau Global Warming.
Bahan bakar fosil seperti minyak,
saat ini sedang mengalami krisis. Seperti yang dikatakan oleh Arifin Panigoro bahwa konsumsi
energi kita terus naik, tapi produksi minyak nasional terus turun. Cadangan
minyak makin sedikit. Di tahun 2014 lalu, produksi minyak nasional hanya 794 ribu
barel per hari. Jumlah itu akan terus berkurang, dan diperkirakan di tahun 2025
produksi minyak Indonesia hanya 453 ribu barel. Penurunan produksi ini
karena banyak hal, salah satunya cadangan minyak terbukti yang tersedia saat
ini hanya 3,7 miliar barel. Celakanya, upaya menambah cadangan minyak melalui
eksplorasi sedang menurun, akibat harga minyak dunia sedang anjlok.
Maka dari itu, perlu
dipikirkan mengenai energi alternatif untuk masa depan. Sekarang ini, sedang dikembangkan yang namanya
sumber energi terbarukan. Sumber energi terbarukan adalah sumber energy yang
dapat di peroleh ulang seperti angin, sinar matahari (solar energy),
Hydropower, Biomass energy, Hydrogen, energi panas bumi, dan energy samudera.
Sumber energy terbarukan ini mulai dikembangkan karena tidak memiliki efek
buruk terhadap perubahan iklim dan global warming (pemanasan global) serta
sifatnya yang ramah lingkungan.
Pada pertemuan
tahunan para ahli silisium bulan Mei tahun 2000 di Tromse, diperoleh ide untuk
memanfaatkan pasir sebagai sumber energi alternative masa depan yang
diungkapkan oleh Prof. Nobert Auner dari Universitas Frankfurt, Jerman. Dengan mengalirkan
gas nitrogen dan selanjutnya gas argon untuk menurunkan temperatur silo menjadi
normal, diketahui adanya “lava” dalam
bahan campuran di dalam silo tersebut. Lava ini memberikan ide bagi Prof.
Robert Auner untuk memanfaatkan pasir yang memiliki penyusun utama silisium
sebagai sumber energy alternative. Beberapa kemungkinan dalam pemanfaatan pasir
sebagai sumber energy masa depan
dikarenakan pasir terdapat di banyak tempat dan juga reaktor silisium
merupakan reaktor yang ramah lingkungan karena dalam proses pembakaran untuk
menghasilkan energi, reactor ini menggunakan gas O2 dan N2 yang
banyak tersedia di udara bebas sehingga tidak banyak menimbulkan masalah
polusi.
Maka dari itu, agar tidak kekurangan
sumber energi, diperlukan adanya penghematan terhadap sumber energi tersebut.
Selain itu perlu diadakan pencarian sumber energi baru agar bisa mengganti
sumber energi lama yang cadangannya di bumi semakin sedikit. Dengan kata lain,
agar kesetimbangan alam di bumi tetap terjaga, maka perlu untuk menghemat
energi sekaligus mencari sumber energi terbaru.
Selain berbagai
macam sumber energi yang sudah disebutkan, di bumi ini, masih banyak tersimpan
berbagai macam sumber energi yang lain, hanya tergantung manusia yang hidup di
bumi ini. Bagaimana memanfaatkannya dan bagaimana mencarinya. Jangan pernah
mengeksploitasi berlebihan, gunakan energi secukupnya dan jangan malas untuk
terus mencari tahu.
Daftar pustaka
Alamendah. 2014. "8 Sumber Energi Terbarukan di Indonesia". http://alamendah.org/2014/09/09/8-sumber-energi-terbarukan-di-indonesia/
Aditiasari, Dana.
2015. “Arifin Panigoro: RI Bukan
Krisis Lagi, Tapi
Bencana Energi”. Detik Finance: Jakarta.
Hiorale, dkk. 2012. Kimia 2A. Yudhistira : Jakarta.
Hamid, Raka. 2012. "Pengertian Energi Terbarukan". http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-terbarukan.html
Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar