Laman

Kamis, 16 April 2015

Menghemat Energi atau Mencari Sumber Energi Baru ?



Pasti di antara kita pernah mendengar slogan tentang menghemat energi bukan ? semisal "Cintai Bumi, Hemat Energi !" atau "Save Our Earth". Itu salah satu dari sekian banyaknya slogan tentang menghemat energi.
Memangnya, apa yang terjadi dengan bumi kita ? Mengapa kita harus menghemat energi, padahal yang kita tahu, bumi menyimpan begitu banyak sumber energi ?   Lalu, mana yang lebih penting ? Menghemat energi atau mencari sumber energi baru ?
Menghemat energi penting, namun mencari sumber energi baru juga penting. Saat ini, Negara-negara di dunia termasuk Indonesia ketergantungan akan batubara, minyak dan gas alam untuk memasok sebagian besar kebutuhan energi mereka, tetapi ketergantungan pada bahan bakar fosil menyajikan masalah besar. Bahan bakar fosil adalah sumber daya yang terbatas. Akhirnya, dunia akan kehabisan bahan bakar fosil, atau akan menjadi terlalu mahal. Celakanya bahan bakar fosil juga menyebabkan polusi udara, air dan tanah, dan menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global atau Global Warming.
Bahan bakar fosil seperti minyak, saat ini sedang mengalami krisis. Seperti yang dikatakan oleh Arifin Panigoro bahwa konsumsi energi kita terus naik, tapi produksi minyak nasional terus turun. Cadangan minyak makin sedikit. Di tahun 2014 lalu, produksi minyak nasional hanya 794 ribu barel per hari. Jumlah itu akan terus berkurang, dan diperkirakan di tahun 2025 produksi minyak Indonesia hanya 453 ribu barel. Penurunan produksi ini karena banyak hal, salah satunya cadangan minyak terbukti yang tersedia saat ini hanya 3,7 miliar barel. Celakanya, upaya menambah cadangan minyak melalui eksplorasi sedang menurun, akibat harga minyak dunia sedang anjlok.
Maka dari itu, perlu dipikirkan mengenai energi alternatif untuk masa depan. Sekarang ini, sedang dikembangkan yang namanya sumber energi terbarukan. Sumber energi terbarukan adalah sumber energy yang dapat di peroleh ulang seperti angin, sinar matahari (solar energy), Hydropower, Biomass energy, Hydrogen, energi panas bumi, dan energy samudera. Sumber energy terbarukan ini mulai dikembangkan karena tidak memiliki efek buruk terhadap perubahan iklim dan global warming (pemanasan global) serta sifatnya yang ramah lingkungan.
Pada pertemuan tahunan para ahli silisium bulan Mei tahun 2000 di Tromse, diperoleh ide untuk memanfaatkan pasir sebagai sumber energi alternative masa depan yang diungkapkan oleh Prof. Nobert Auner dari Universitas Frankfurt, Jerman. Dengan mengalirkan gas nitrogen dan selanjutnya gas argon untuk menurunkan temperatur silo menjadi normal, diketahui adanya  “lava” dalam bahan campuran di dalam silo tersebut. Lava ini memberikan ide bagi Prof. Robert Auner untuk memanfaatkan pasir yang memiliki penyusun utama silisium sebagai sumber energy alternative. Beberapa kemungkinan dalam pemanfaatan pasir sebagai sumber energy masa depan  dikarenakan pasir terdapat di banyak tempat dan juga reaktor silisium merupakan reaktor yang ramah lingkungan karena dalam proses pembakaran untuk menghasilkan energi, reactor ini menggunakan gas O2 dan N2 yang banyak tersedia di udara bebas sehingga tidak banyak menimbulkan masalah polusi.
Maka dari itu, agar tidak kekurangan sumber energi, diperlukan adanya penghematan terhadap sumber energi tersebut. Selain itu perlu diadakan pencarian sumber energi baru agar bisa mengganti sumber energi lama yang cadangannya di bumi semakin sedikit. Dengan kata lain, agar kesetimbangan alam di bumi tetap terjaga, maka perlu untuk menghemat energi sekaligus mencari sumber energi terbaru.
Selain berbagai macam sumber energi yang sudah disebutkan, di bumi ini, masih banyak tersimpan berbagai macam sumber energi yang lain, hanya tergantung manusia yang hidup di bumi ini. Bagaimana memanfaatkannya dan bagaimana mencarinya. Jangan pernah mengeksploitasi berlebihan, gunakan energi secukupnya dan jangan malas untuk terus mencari tahu.

Daftar pustaka
 Alamendah. 2014. "8 Sumber Energi Terbarukan di Indonesia". http://alamendah.org/2014/09/09/8-sumber-energi-terbarukan-di-indonesia/
Aditiasari, Dana. 2015. “Arifin Panigoro: RI Bukan Krisis Lagi, Tapi Bencana Energi”. Detik Finance: Jakarta.
Hiorale, dkk. 2012. Kimia 2A. Yudhistira : Jakarta.
Hamid, Raka. 2012. "Pengertian Energi Terbarukan". http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-terbarukan.html
Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar